Gunung Pamidangan ( Gununggeulis ) |
Gunung ( PAMIDANGAN ) artinya bersantai / bercengkrama, adalah tempat terakhir yang dijadikan persembunyian Dewi Naganingrum Istri pertama Raja Galuh Permana Dikusuma setelah tidak lagi menjabat jadi raja pergi meninggalkan istana menjadi seorang pertapa. Dewi Naganingrum diusir dari Istana Galuh, karena dituduh melahirkan bayi seekor anjing. Sebenarnya bayinya adalah manusia biasa, tetapi tanpa sepengetahuan Dewi Naganingrum ditukar dengan seekor anak anjing oleh Dewi Pangrenyep mantan istri kedua Permana Dikusuma yang dinikahi oleh Raja Temperan. Itu adalah akal kejahatan Dewi Pangrenyep saja, yang berusaha menyingkirkan Dewi Naganingrum dari istana dengan mengatakan kebohongan kepada rakyat, tapi tidak ada yang percaya kepadanya. Bahkan Uwa lengser tak dapat melakukan apa-apa karena Raja Temperan yang menggantikan Raja Permana Dikusuma serta Ratu Dewi Pangrenyep sangat berkuasa. Raja Temperan memberikan hukuman mati atas Dewi Naganingrum karena dia telah melahirkan seekor anjing, yang dianggap sebagai aib bagi kerajaan. Uwa lengser mendapat perintah untuk melaksanakan eksekusi tersebut. Dia membawa Ratu yang malang itu ke hutan, namun dia tak sampai hati membunuhnya, ia malahan membangunkan sebuah gubuk yang baik untuknya. Untuk meyakinkan Raja Temperan dan Ratu Pangrenyep bahwa ia telah melakukan perintahnya, ia menunjukkan kepada Sang Raja, HATI Dewi Naganingrum beserta pakaiannya yang berlumuran darah. Padahal itu adalah HATI hewan anjing yang sengaja dibunuh untuk tanda bukti ke Istana. Dewi Naganingrum berpesan kepada Uwa Lengser “jangan diberi tahu kepada Rajanya atau siapaun perihal tempat persembunyian itu dengan mengganti nama menjadi Nyi Damar Wulan” apabila ada dari pihak kerajaan yang tahu dan datang ke gunung Pamidangan, kejadian SIAL pun akan menimpanya. Maka sampai sekarang TABU atau PAMALI bagi siapa saja yang merasa Pegawai/aparat apabila mengunjungi tempat itu. Wallahualam itu hanya Allah yang maha menentukan apa isi yang terkandung pada pesan itu.
Keramat Uwa Lengser |
Sekarang kita bisa melihat secara langsung sebuah keramat peninggalan uwa Lengser diantara seberang sungai Cibaganjing terdapat pula sebuah keramat yang dipercaya tempat kediaman seorang Putra Pangeran Kerajaan Galuh dengan sebutan Prabu Ciung Wanara sebelum mangkat menjadi seorang Raja Galuh menggantikan Raja Temperan untuk menemui Ibundanya Dewi Naganingrum. Sebuah kisah dengan mengalahkan adu sabung ayam maka beliau diangkat manjadi seorang Raja Galuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar